Dalam tubuh yang sehat, jaringan tulang secara terus menerus akan dibongkar dan dibentuk kembali. Salah satu fungsi ginjal adalah mengatur keseimbangan mineral, seperti kalsium dan fosfor serta mengaktifkan vitamin D. Kalsium adalah mineral yang membangun dan memperkuat tulang. Bila kadar kalsium dalam tubuh terlalu rendah, maka kelenjar kecil yang ada di leher yang disebut dengan kelenjar paratiroid akan melepaskan hormon paratiroid (PTH). Hormon ini berfungsi untuk mengambil kalsium dalam tulang sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat. Oleh karena itu, jika kadar hormon paratiroid di dalam darah tinggi maka akan semakin banyak kalsium yang diambil dari tulang sehingga tulang menjadi rapuh. Selain itu, pada penyakit ginjal kronik (PGK) juga mengalami gangguan untuk mengeluarkan fosfor, dimana kadar fosfor yang tinggi di dalam darah juga akan semakin mengaktifkan hormon paratiroid juga.
Penyakit tulang merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada PGK. Dahulu sebutan untuk penyakit tulang pada PGK adalah renal osteodystrophy, tetapi sekarang disebut dengan chronic kidney disease-mineral and bone disorder (CKD-MBD). CKD-MB adalah kumpulan gejala sistemik yang ditandai dengan kelainan laboratorium, seperti kadar hormone paratiroid, kalsium, fosfor, vitamin D, kelainan tulang dan adanya pengapuran pembuluh darah. Pengapuran pembuluh darah disebabkan karena kadar kalsium dan fosfat yang tinggi akan menumpuk pada jaringan pembuluh darah sebagai garam kalsium fosfat. Jika penumpukan garam kalsium fosfat ini terjadi di arteri koroner maka dapat meningkatkan risiko kematian, karena arteri koroner merupakan pembuluh darah besar di dekat jantung.
Pada pasien dengan PGK direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan kepadatan tulang secara rutin 3-6 bulan sekali. Sedangkan untuk mengetahui pengapuran pembuluh darah dapat dilakukan pemeriksaan CT-scan sehingga dapat diketahui seberapa tebal pengapuran di dinding pembuluh darah dan lokasi pengapurannya. Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kelainan dapat diberikan terapi seperti kadar fosfor yang tinggi maka dapat diberikan obat-obatan pengikat fosfat atau kadar vitamin D yang rendah dapat diberikan suplementasi vitamin D yang dalam bentuk aktif atau disebut dengan kalsitriol. Selain dengan obat-obatan, CKD-MBD juga dapat dicegah dengan mangatur pola makan seperti membatasi makanan yang mengandung tinggi fosfat (daging ayam, seafood, produk susu, kacang-kacangan) dan juga olaharaga secara teratur.
Referensi
- Fukagawa M, Komaba H. Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder in Asia. Kidney Dis 2017;3:1–7.
- Mineral & Bone Disorder in Chronic Kidney Disease. [Internet]. 2015 [cited 2019 April 22] Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/mineral-bone-disord er.
- Carla M. Chronic kidney disease-mineral and bone disorder: Guidelines for diagnosis, treatment, and management. Journal of the American Academy of Pas. 2016;29(7):21–9.