HIV dan Ginjal, Apa Hubungannya?
Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang penting, karena berperan penting untuk membuang racun, kadar air, garam, mineral berlebih serta limbah yang mengandung urea (nitrogen). Namun, organ ini bisa terganggu jika ada beberapa penyakit salah satunya HIV. Yuk, simak artikelnya untuk tahu lebih lanjut mengenai hubungan HIV dan ginjal.
Ginjal adalah dua organ yang berukuran kepalan tangan yang ada di dalam tubuh. Ginjal terletak di dekat bagian tengah belakang dan di kedua sisi tulang belakang. Peran utama ginjal di dalam tubuh adalah menyaring air berlebih dan limbah berbahaya dari darah. Air dan limbah yang sudah tersaring ginjal akan menjadi urin saat dikeluarkan dari tubuh. Ginjal juga berperan membantu melepaskan hormon yang membantu mengontrol tekanan darah, menjaga tulang tetap kuat dan membuat sel darah merah.
Fungsi ginjal akan menurun seiring bertambahnya usia. Rusaknya ginjal disebabkan oleh beberapa cedera atau penyakit termasuk infeksi HIV. Rusaknya ginjal menyebabkan penyakit ginjal yang dapat berlanjut menjadi gagal ginjal. Gagal ginjal inilah yang dikenal sebagai penyakit ginjal stadium akhir.
Lalu, apa saja penyebab komplikasi HIV yang mengalami penyakit ginjal?
Faktor Penyebab Penderita HIV Mengalami Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit ginjal adalah adanya riwayat keluarga gagal ginjal dan penyakit jantung.
Risiko lain juga akan meningkat seiring bertambah usia. Semakin lama seseorang menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung, semakin besar risiko penyakit ginjal.
Sedangkan, HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menginfeksi dan menghancurkan sel CD4, sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Seseorang penderita HIV jika menderita diabetes, dan tekanan darah tinggi akan memperburuk keadaan. Sebab, HIV menyerang kekebalan tubuh yang menyebabkan bakteri dan virus mudah masuk dan membuat tubuh tidak bisa memperbaiki organ tubuh yang rusak. Tidak hanya itu, jika infeksi HIV yang tidak terkontrol dan terinfeksi virus hepatitis C, maka akan meningkatkan risiko penyakit ginjal pada ODHA.
Faktor lainnya yang membuat penderita HIV mengalami penyakit ginjal adalah dengan terapi antiretroviral (ART). ART adalah penggunaan obat-obatan HIV untuk mengobati HIV. Orang yang memakai ART menggunakan kombinasi obat HIV atau disebut rejimen pengobatan HIV setiap hari.
Beberapa obat HIV dapat mempengaruhi ginjal, sehingga perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian dosis obat HIV yang aman untuk ginjal penderita HIV.
Gejala Penyakit Ginjal Pada Penderita HIV
Sama seperti penyakit ginjal normal, biasanya berkembang sangat lambat. Namun, jika memburuk akan menjadi penyakit ginjal kronis bahkan bisa mengalami pembengkakan pada pergelangan kaki (edema), tungkai atau kaki. Gejala penyakit ginjal kronis lainnya bisa meliputi:
- Sering atau jarang buang air kecil
- Merasa lelah atau sulit tidur
- Muntah dan mual
- Gatal atau mati rasa
Anda bisa melakukan tes urin dan darah untuk mendeteksi penyakit ginjal.
Pengobatan Penyakit Ginjal untuk Penderita HIV
Jika penderita HIV mengalami penyakit ginjal, ada dua pengobatan yang bisa dilakukan, yaitu:
- Pengobatan lewat dialisis: ada dua pengobatan jenis ini yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis mengobati menggunakan mesin di luar tubuh yang bermanfaat untuk menyaring darah. Sedangkan dialisis peritoneal merupakan pengobatan lapisan perut yang menyaring darah dalam tubuh.
- Pengobatan lewat transplantasi ginjal: Pengobatan ini dilakukan dengan cara operasi untuk menempatkan ginjal yang sehat dari donor ke dalam tubuh penderita gagal ginjal. Ginjal yang disumbangkan bisa dari orang yang masih hidup atau orang yang baru saja meninggal.
Cara Penderita HIV Mengurangi Risiko Penyakit Ginjal
Ada beberapa cara supaya penderita HIV dapat mengurangi risiko penyakit ginjal, antara lain:
- Mengonsumsi obat HIV untuk mengendalikan HIV. Minum obat HIV setiap hari untuk mengendalikan HIV.
- Mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah segar, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak atau bebas lemak. Kurangi makanan yang tinggi gula dan garam.
- Berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari.
- Menyimpan semua catatan medis dan jika berkonsultasi dengan dokter tanyakan solusi tentang risiko penyakit ginjal.
Itu dia penjelasan mengenai komplikasi HIV dan hubungannya dengan penyakit ginjal. Jangan lupa, tetap jaga pola hidup sehat agar tetap semangat dalam beraktivitas sehari-hari.
Jika Anda salah satu penderita penyakit ginjal, penuhi nutrisi dengan vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemak yang cukup untuk kegiatan sehari-hari. Anda bisa pilih susu nutrisi untuk memenuhi nutrisi Anda, karena apa yang dibutuhkan dalam tubuh sudah tersedia di minuman kesehatan tersebut. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter untuk saran penyajian susu nutrisi yang akan Anda konsumsi.
Sumber:
Hivinfo.nih.gov. (2021). HIV and Opportunistic Infectionst, Coinfections, and Conditions. Diakses pada 29 Mei 2023
https://hivinfo.nih.gov/understanding-hiv/fact-sheets/hiv-and-kidney-disease