RS Khusus Ginjal- HUT Ke-25 RSKG Ny RA Habibie
Bandung – Mantan Presiden RI BJ Habibie menghadiri acara peringatan 25 Tahun Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) Ny RA Habibie di Jalan Tubagus Ismail, Bandung, Minggu (25\/8\/2013). Habibie diminta untuk meletakkan batu pertama pembangunan gedung baru RS tersebut.
Pendiri RSKG Ny RA Habibie, Sri Redjeki Soedarsono, menuturkan, RSKG lahir dari sebuah Klinik Ginjal Bandung (KGB) yang dulu terletak di Jalan Aceh pada 8 Agustus 1988. Klinik tersebut berdiri sebagai bentuk kerihatinan karena banyak pasien gagal ginjal terminal yang meninggal tanpa pernah mendapatkan upaya pengobatan cuci darah (hemodialisis).
“Klinik ini sangat sederhana. Kalau tidak ada papan nama, maka orang akan mengira rumah kos. Tujuannya sederhana, memberikan pelayanan cuci darah terutama pada penyandang gagal ginjal yang kurang mampu,” ujar Sri saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan 25 Tahun RSKG Ny RA Habibie.
Dalam 5 tahun, klinik tersebut berkembang ditandai dengan menempati gedung baru yang luasnya 7 kali dari klinik sebelumnya serta mampu menyediakan 26 mesin hemodialisa.
Klinik tersebut semakin berkembang seiring dengan bertambahnya pelayanan ginjal yang diberikan hingga akhirnya status klinik tersebut ditingkatkan menjadi RSKG pada 1996. Nama RS Ny RA Habibie diambil sebagai penghormatan pada ibunda Sri yang juga merupakan ibunda BJ Habibie. Sri merupakan adik dari BJ Habibie.
Selama 25 tahun, RSKG yang mempelopori pelayanan hemodialisa menyatakan akan terus konsisten dan mengembangkan layanannya. Bahkan RSKG ini telah memberikan bantuan hibah 217 mesin hemodialisa ke berbagai RS dan daerah yang membutuhkan.
“Kami latih teknisi, perawat dan dokternya supaya mesin yang kita berikan dapat dimanfaatkan secara maksimal,” katanya.
Dalam acara peringatan ini hadir di antaranya Sekda Provinsi Jabar, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, serta beberapa kepala daerah seperti Bupati Merauke dan Bupati Purwakarta. Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru, dilakukan oleh BJ Habibie.
RSKG NY RA Habibie saat ini menempati lahan seluas 3 ribu meter persegi dengan kapasitas 25 tempat tidur pasien yang mampu melayani 260 pasie yang harus menjalani cuci darah minimal 2 kali seminggu.
“Pembangunan gedung baru akan menampung 100 mesin, dan 600 pasien cuci darah. Selain untuk pasien ginjal, RS ini juga akan melayani pasien umum dan menjadi pusat pelayan pencegahan penyakit ginjal” tutur Sri.
sumber : detik.com