Bolehkan pasien penyakit ginjal kronik berpuasa ?Puasa dapat meningkatkan detoksifikasi (pembersihan racun) dan regenerasi sel. Mengingat saat berpuasa 13-14 jam kondisi lambung kosong, maka saat berbuka tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup.
Di bawah ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan bagi pasien PGK bila berpuasa antara lain :
1. Puasa, tidak menyebabkan perubahan kadar natrium dan kalium dalam serum. Hal ini telah dibuktikan pada uji puasa jangka lama. Hanya perlu diperhatikan adanya potensi terjadinya penumpukan kalium dalam darah (hiperkalemia) dan fungsi ginjal serta elektrolit dalam darah perlu dipantau.
2. Saat berbuka dan sahur, jumlah asupan makanan dan minuman tetap harus dalam batas wajar agar fungsi ginjal tetap terjaga.
3. Konsumsi makanan tidak berlebihan saat berbuka puasa, karena dapat menyebabkan kenaikan kadar kalium darah dan berat badan serta kelebihan cairan diantara tenggang waktu dialisis (bagi pasien PGK terapi dialisis).
4. Kurangi makanan berprotein tinggi untuk meringankan kerja ginjal dan sahur dengan buah-buahan. Asupan protein yang dianjurkan 0.6 g/kgBB/hari.
5. Pengaturan makanan yaitu rendah protein, rendah garam dan rendah kalium. Beberapa contoh makanan tinggi kalium seperti buah pisang, melon, semangka, pir & kiwi. Asalkan tidak berlebihan tidak dilarang mengkonsumsi makanan seperti susu, tahu, tempe, telur, ikan dan daging sapi. serta sayuran seperti sawi, jagung dan tomat serta seafood (cumi, lobster dan salmon).
6. Bila melakukan olah raga, dilakukan 1 jam sebelum berbuka puasa.
7. Saat berbuka puasa, minumlah satu gelas teh manis hangat atau air hangat ditambah madu, diikuti dengan kurma atau sari buah.
8. Jangan berbuka puasa dengan gorengan, karena selain membawa efek tidak baik untuk aluran tenggorokan dan juga saluran pencernaan. Makanan tinggi lemak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah terserang batuk. Selain itu dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna, akibatnya akan merasa sudah kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi sedikit.
Sumber : lapar.com