Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH, menjelaskan, setidaknya ada 100.000 pasien gagal ginjal dan 25.000 pasien baru setiap tahun yang memerlukan terapi pengganti
Dengan penduduk sekitar 250 juta, prevalensi gagal ginjal diperkirakan sebesar 400 per 1 juta penduduk dan angka insiden (yang sudah dinyatakan gagal ginjal) diperkirakan 100 per 1 juta penduduk.
“Biasanya pasien gagal ginjal datang ke dokter sudah dengan gejala gagal ginjal, seperti pucat dan tidak mau makan. Pas dicek benar, dia sudah masuk gagal ginjal,” kata Prof. Endang dalam acara `RSCM Sukses Lakukan 100 Transplantasi Ginjal Dengan Teknik Laparoskopi Dalam 2 Tahun` di Ruang Pertemuan Lantai 5 RSCM Kencana, Salemba, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Menurut Endang, pasien gagal ginjal di Indonesia sebagian besar mendapat terapi pengganti hemodialisis (cuci darah), dengan sebagian dialisis peritoneal dan hanya pada sebagian kecil dilakukan transplantasi ginjal.
“Saat ini, masih banyak jumlah pasien gagal ginjal yang belum tersentuh, dan mendapat terapi pengganti atau tidak terdiagnosis sebagai pasien gagal ginjal,” kata Endang menambahkan.